It's me

It's me

Wednesday 28 November 2012

HIDUP TAPI MATI



Aku masih di sini
Kaku di bangku sepi
Berdepan lautan yang sunyi
Menanti pelangi muncul lagi

Dalam diam aku melakar mimpi
Menulis sebuah puisi
Melukis samar sebuah pelangi
Ke mana perginya illusi?
Hilang di telan mentari atau realiti?

Aku masih begini
Menanti diteduhan teratak usang yang sempit
Mahukan aku hingga menjadi sarang?
Lantas semut hijau memandang sinis kepadaku
Lalu labah-labah lutsinar mentertawakanku
Ku lihat unggas jingga tersenyum kepadaku

Sudahlah, pulang atau kau bakal mati kereputan di teratak itu.

Aku terdiam
Terlalu berlamakah aku di teratak ini?
Ku tanya pada ulat beluncas segitiga yang melaluiku
Sudah berapa lama aku di sini?

Engkau di situ semenjak aku belum menjadi aku.

Aku memejam mata
Mencari jawapan
Mata ku buka
Ku lihat ke hadapan
Mendongak ke langit lalu terpandangkan awan

Awan tersenyum lembut
Burung berlagu riang
Semuanya indah, cerah dan terang
Nyata, semuanya sekejapan saja
Semuanya punah diganti masa

Biru langit menjadi kelabu
Mentari terang kian malap
Angin semilir menjadi ribut kelabut
Lalu sang hujan menujah turun bersulam garisan petir
Guruh bergendang sedarkan aku

Sekejapan saja semut hijau, 
Labah-labah lutsinar 
Dan ulat beluncas segitiga hilang dari pandangan
Menyorok sembunyi diri

Rupa-rupanya sang rama mendekatkan diri
Ku pandang ia
Namun ia diam tanpa kata
Berlamalah kami begitu

Lalu hujan mempamit diri
Basahan hujan berbau suci
Dan ini membuat aku terfikir lagi
Bauan segar, namun aku masih jua mahu sendiri

Perlahan dan mentari muncul kembali
Menyelak santun tabir mendung suram
Membias suci warni si pelangi

Terpana aku mengagumi
Inilah dia Indah ciptaan Illahi
Sang rama berbatuk kecil
Lalu bersuara
Sesungguhnya engkaulah manusia yang sedang dalam rugi
Mengapa? Aku mula bertanya

Kau lupa akan tugasmu.
Kau lupa akan amanah untukmu.
Engkau lupa bahwa engkaulah pilihan TuhanMu dan TuhanKu di bumiNya,
Dan engkau leka bahwa engkaulah yang bisa bergerak melaluinya

Aku bingung!
Lalu Rama berkata lagi
Kau manusia bodoh!
Menghabisi dan menangisi usiamu demi sia-sia
Menjaring samar warna pelangi
Menunggu mentari jadi biru
Menanti gunung menjadi tasik ungu

Apa salahku?

Kau keliru.
Temui jalan buntu.
Namun kau tetap kematu.
Wajarnya kau berubah
Beralih arah
Menerusi hidup yang kian padam
Tapi kau lagi sedih lagi sepi dan lagi sendiri

Kau harus terbang tinggi
Meninggalkan teratak ini
Ayuh bangun! 
Lewati denai ini

Andai kau yakin akan takdir Illahi,
Kau bakal temui apa yang kau cari 
Andai saja kau tidak lagi tunggu di sini

Pergi! Dan biar takdir mendepani
Pergi! Dan biar sepimu berlagu sepi
Pergi! Dan tak usah kembali
Dan Pergi! sebelum aku mati.

Kau masih punya masa,
Kau masih punya waktu,
Dan kau masih punya hidup!

Jangan di sini lagi!
kerana kau akan mati sekali lagi.



MuzaMutiaraPuteh
28/11/2012
01:25am

No comments:

Post a Comment